sponsor

» » Sejarah Pondok Pesantren Daarul Falah

Pondok Pesantren Daarul Falah Berdiri tahun 1973

KH. Djawahir Abu Bakar
KH. Djawahir Abu Bakar
Berawal dari kekhawatiran dan keprihatian dalam menghadapi zaman yang semakin pesat dan global, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup tinggi, maka untuk mengimbangi zaman tersebut, kami berusaha dan berkeinginan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan tradisional yang berbasis salafiyah, dengan nama Pondok Pesantren Al Falah

Pondok Pesantren Al-Falah didirikan pada tahun 1973, oleh KH. Djawahir Abu Bakar. Nama Al-Falah merupakan pemberian dari guru beliau KH. Suja’i dari Cianjur, dan Habib Alwi Al-Attas dari Jakarta. Nama tersebut merupakan Tabarrukan dan Tafa’ulan dari nama madrasah yang sudah maju di Makkah. Harapannya pondok pesantren Al-Falah  dapat maju seperti halnya madrasah-madrasah yang sudah maju di Mekkah.

Kepemimpinan pondok pesantren Al-Falah, yang semula dipimpin oleh KH. Djawahir Abu Bakar (selama kurang lebih 21 Tahun). Pada tahun 1994, diserahkan kepada putranya yang bernama KH. Ahmad Matin. Bersamaan dengan pergantian kepemimpinan, maka bersama itu pula ikut berganti nama Pondok Pesantren Al-Falah menjadi Pondok Pesantren Daarul Falah. Penambahan kata Daarul diambil dari nama sebuah pondok pesantren tempat KH. Ahmad Matin menimba ilmu yaitu Pondok Pesantren Daarul Hikam di Sukabumi, Daarul Ulum di Cianjur, Daarul Ibtida di Caringin dan pondok pesantren yang lainnya

Tahun 2003 Dibentuk Yayasan Pondok Pesantren Daarul Falah

Pada tahun 2003 Pondok Pesantren Daarul Falah berubah menjadi yayasan, Yayasan Pondok Pesantren Daarul Falah Ciloang. Perubahan nama yayasan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya motivasi dari para pengurus khususnya pimpinan untuk lebih mengintensifkan dan memfokuskan kegiatan yang berorientasi pada pengembangan pendidikan agama dan perwujudan kesejahteraan sosial. Dalam perkembangannya maka berdirilah berbagai lembaga pendidikan di dalamnya, yaitu Madrasah Diniyah, SMP Islam, Madrasah Aliyah, Majlis Ta’lim, Kopontren, dan Pengelolaan anak yang kurang mampu dan yatim piatu.

Pondok pesantren merupakan komunitas kecil dari komponen masyarakat dengan unsur kiai dan santri di dalamnya. Eksistensi Podnok Pesantren sebagai kawah candra di muka dalam membentuk pribadi para santri yang berwawasan global dan mandiri yang diakui oleh negara sebagai SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara. Pondok Pesantren dalam peranannya terus melakukan inovasi-inovasi dalam rangka menciptakan SDM yang dapat mencetak kader-kader bangsa yang kompeten dan handal.

Untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih luas pelatihan dan pengkaderan perekonomian pesantren sangat penting untuk lebih professional. Oleh sebab itu, kegiatan KOPONTREN di Pondok Pesantren secara internal merupakan kegiatan ilmiah terhadap santri yang dapat mengembangkan diri menuju Pondok Pesantren yang mandiri juga sebagai partner pemerintah. Secara eksternal dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas santri sebagai ilmu ketika keluar dari Pondok Pesantren tersebut. Dalam rangka meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam pergerakan ekonomi pesantren YAYASAN PONDOK PESANTREN DAARUL FALAH berdasarkan Badan Hukum Koperasi No: 090/BH/10,01/Subdinkop/IX/2003, pada tanggal 4 september 2994 mencoba melebarkan sayap menambah ilmu keterampilan dan wawasan dunia perekonomian sebagai modal untuk berdikari secara mandiri.


«
Next
Newer Post
»
Previous
This is the last post.